Selasa, 18 Oktober 2016

Lampu Sodium Tekanan Tinggi (Natrium)

Tabung gelas lampu sodium tekanan tinggi berbentuk huruf U, dilengkapi dengan dua elektroda yang masing-masing mempunyai emiter. Didalam tabung diisi dengan cairan natrium ditambah dengan gas neon dan 1% argon sebagai gas bantu.

Lampu natrium yang mempunyai gas tekanan rendah bekerja pada suhu 270 derajar Celcius dengan tekanan uap jenuhnya kurang lebih 1/3 atau untuk mempertahankan suhu kerja tersebut, maka tabung berbentuk U ditempatkan dalam sebuah tabung pelindung dari kaca lampu udara yang berfungsi sebagai isolasi panas.

Lampu natrium banyak digunakan untuk penerangan ruang terbuka dan penerangan jalan raya.

Tabung busur api lampu sodium tekanan tinggi berisi sodium dan sejumlah kecil gas argon atau xenon untuk membantu proses pengasutan. Tabung ini terletak di dalam bohlam gas yang sangat keras dan mampu menahan proses reaksi kimia dari sodium yang bertekanan tinggi.

Gambar dibawah ini menunjukkan gambar lampu sodium tekanan tinggi tipe SON dan SON/T.

Gambar lampu SON
Bila lampu disambung ke sumber listrik, maka penyulut elektronik 2.000 V atau lebih akan mengakibatkan loncatan muatan dalam gas asut. Ionisasi akan menjadikan pemanasan sodium. Setelah 5 sampai 7 menit sodium panas ini akan menguap dan lampu menyala terang. Jika tekanan sodium semakin meningkat, cahaya yang dipancarkan akan putih keemasan. Efikasi lampu ini cukup baik, demikian juga kualitas pantulan warnanya, serta usia pemakaian yang panjang. Oleh karena itu, lampu ini banyak digunakan untuk penerangan di kawasan pabrik, di area parkir, mercusuar di lapangan terbang, dan lain-lain.

Tabel karakteristik lampu sodium tekanan tinggi


Gambar rangkaian dasar lampu sodium tekanan tinggi


Sumber : Sumardjati, P, dkk. (2008). Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (Jilid 1). Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar